Kelompok 12 :
1. Agus
Sriwidodo ( 02 )
2.
Anissa
Rizky Indriastuti ( 06 )
3.
Fajar
Agus Pradana ( 14 )
Syahruddin
Syahruddin adalah seorang telegraphis pada kantor
berita Jepang (DOMEI) yang mengabarkan berita proklamasi kemerdekaan Negara
Indonesia ke seluruh dunia secara sembunyi-sembunyi ketika personil jepang
istirahat pada tanggal 17 agustus 1945 jam 4 sore. Tanpa jasa syahruddin, maka
niscaya berita proklamasi tidak akan cepat disebarluaskan.
Jumat, 17 Agustus 1945, sekitar jam 17:30 WIB. Saat itu Pak Jusuf
sedang berada di kantornya, Hoso Kyoku (Radio Militer Jepang di Jakarta).
Tiba-tiba muncullah Syahruddin, seorang pewarta dari kantor berita Jepang Domei
dengan tergesa-gesa. (Catatan: Pak Jusuf sempat meralat kebenaran berita bahwa
yang datang itu adalah sejarawan Des Alwi). Syahruddin yang masuk ke kantor
Hoso Kyoku dengan melompati pagar itu menyerahkan
selembar kertas dari Adam Malik yang isinya “Harap berita terlampir disiarkan”. Berita yang dimaksud adalah Naskah Proklamasi yang telah dibacakan Bung Karno jam 10 pagi. Masalahnya, semua studio radio Hoso Kyoku sudah di jaga ketat sejak beberapa hari sebelumnya, tepatnya sehari setelah Hiroshima dan Nagasaki di bom oleh Amerika. Jusuf kemudian berunding dengan rekan-rekannya, diantaranya Bachtiar Lubis (kakak dari Sastrawan dan tokoh pers Indonesia Mochtar Lubis) dan Joe Saragih, seorang teknisi radio.
selembar kertas dari Adam Malik yang isinya “Harap berita terlampir disiarkan”. Berita yang dimaksud adalah Naskah Proklamasi yang telah dibacakan Bung Karno jam 10 pagi. Masalahnya, semua studio radio Hoso Kyoku sudah di jaga ketat sejak beberapa hari sebelumnya, tepatnya sehari setelah Hiroshima dan Nagasaki di bom oleh Amerika. Jusuf kemudian berunding dengan rekan-rekannya, diantaranya Bachtiar Lubis (kakak dari Sastrawan dan tokoh pers Indonesia Mochtar Lubis) dan Joe Saragih, seorang teknisi radio.
Beruntung, studio siaran luar negeri tidak dijaga. Saat itu juga dengan
bantuan Joe, kabel di studio siaran dalam negeri di lepas dan disambungkan ke
studio siaran luar negeri. Tepat pukul 19:00 WIB selama kurang lebh 15 menit
Jusuf pun membacakan kabar tentang proklamasi di udara, sementara di studio
siaran dalam negeri tetap berlangsung siaran seperti biasa untuk mengecoh
perhatian tentang Jepang.
Belakangan tentara
Jepang mengetahui akal bulus Jusuf dan kawan-kawannya. Mereka pun sempat
disiksa. Beruntung mereka selamat. Malam itu pun radio Hoso Kyoku resmi
dinyatakan bubar, tetapi dunia saat itu juga sudah mengetahui kabar tentang
proklamasi langsung dari mulut Jusuf Ronodipuro. Sayang rekaman suara ini tidak
diketahui lagi keberadaannya, atau jangan-jangan sudah tidak ada mengingat
malam itu juga radio tersebut ditutup oleh Jepang.
Peran dan hal-hal yang dapat
diteladani dari tokoh Syahruddin dalam Proklamasi Kemerdekaan.
Peran :
Seorang telegraphis pada kantor berita
Jepang yang mengabarkan berita kemerdekaan Negara Indonesia ke dunia secara
sembunyi-sembunyi ketika personil Jepang istirahat pada tanggal 17 agustus 1945
jam 4 sore.
Hal yang dapat diteladani :
1. Gigih
dalam berjuang,dan tidak pernah takut dengan lawan.
2. Mengerjakan
sesuatu dengan segera dan cepat tanpa terburu-buru,agar mendapat hasil yang
maksimal dan memuaskan.
Dokumen dapat dilihat di bawah ini atau dapat di download Disini
Biodata Syahrudin
ReplyDelete