Oleh
Kelompok 11 :
1. Armilda
Kallista (07)
2. Ayunda
Hafshah (09)
3. Erlinda
Fatmawati (13)
MENGENAL LEBIH DEKAT SOSOK MENDUR BERSAUDARA
Sebagai bangsa Indonesia, pasti kita sudah tak
asing dengan foto diatas bukan? Foto Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17
Agustus 1945 yang dibacakan oleh Presiden Soekarno, dan disampingnya berdiri
Wakil Presiden Muhammad Hatta. Namun apakah anda pernah bertanya-tanya,
siapakah sosok yang mengabadikan momen sakral tersebut?
Adalah Mendur bersaudara, Frans Sumarto Mendur dan Alex Impurung
Mendur, kedua sosok yang berhasil mendokumentasikan momen-moment bersejarah
bangsa indonesia. tanpa mereka mungkin kita tidak akan tahu momen-momen sejarah
yang penting bangsa indonesia. kakak beradik Alex dan Frans mendur adalah putra
daerah yang berasal dari Kawangkoan, Minahasa-Sulawesi Utara. Alex yang lahir
pada tahun 1907 dan sang adik frans yang lahir pada tahun 1913. Frans belajar
fotografi dari sang kakak alex, yang terlebih dahulu menjadi sebuah wartawan
diJava Bode,koran berbahasa belanda yang berada di jakarta. frans lantas
mengikuti jejak sang kakak menjadi wartawan pada tahun 1935. Pada hari jumat 17
agustus 1945, yang bertepatan dengan bulan ramadhan. Frans yang mendengar kabar
dari harian sumber Asia Raya,bahwa akan ada kejadian penting di kediaman
Soekarno. tak hanya sang adik, sang kakak pun Alex Mendur mendengar hal serupa.
lantas kedua beradik kakak ini langsung menuju ke tempat kediaman soekarno
secara terpisah. Kendati jepang telah mengakui kalah terhadap sekutu beberapa
hari sebelumnya, namun kabar ini belum meluas kepada masyarakat indonesia.
Radio masih disegel pihak jepang, dan tentara jepang masih berkeliaran dengan
senjata lengkap. 17 Agustus 1945 Soekarno dan Hatta memproklamirkan kemerdekaan
indonesia, upacara proklamasi dilaksanakan dengan sederhana. hanya Mendur
bersaudara yang hadir sebagai fotografer yang mengabadikan momen bersejarah
itu. Frans berhasil mengabadikan tiga foto, dari tiga frame film yang tersisa.
Foto pertama, Soekarno membaca teks proklamasi. Foto kedua, pengibaran bendera
Merah Putih oleh Latief Hendraningrat, anggota PETA (Pembela Tanah Air). Foto
ketiga, suasana upacara dan para pemuda yang menyaksikan pengibaran bendera.
Usai Upacara Mendur bersaudara langsung bergegas meninggalkan kediaman
soekarno, namun tentara jepang yang mengetahui kejadian itu langsung memburu
mereka. Alex mendur tertangkap, tentara jepang menyita dan memusnahkan
foto-foto tersebut yang baru saja di ambil. Beda cerita dengan sang adik Frans
mendur, frans berhasil lolos . Negatif foto dikubur di tanah dekat sebuah pohon
di halaman belakang kantor harian Asia Raya. Tentara Jepang mendatanginya, tapi
Frans mengaku negatif foto sudah diambil Barisan Pelopor. Meski negatif foto
selamat, namun perjuangan mereka belum selesai. perjuangan untuk mencetak foto
itu tidak mudah. mereka harus menyelinap diam-diam dan melompati pagar pada
malam hari disamping kantor Domei yang sekarang berubah menjadi kantor Antara.
Proklamasi kemerdekaan Indonesia hanya diberitakan singkat di harian Asia Raya,
18 Agustus 1945. Tanpa foto
karena telah disensor Jepang.
Pada masa revolusi, Frans juga ikut berjuang dengan kamera sebagai
senjatanya. Ia seringkali hilir mudik Jakarta-Yogyakarta untuk mengabadikan
berbagai peristiwa bersejarah. Berbagai hasil jepretannya kemudian ia titipkan
kepada sejumlah pilot Filipina. Foto-foto itu kemudian termuat dalam berbagai
media massa luar negeri. Frans merupakan satu-satunya juru foto yang berhasil
mengabadikan saat pertemuan kembali antara Soekarno dan Hatta, saat Soekarno
mendarat di Pasar Ikan dari tempat pembuangannya di Sumatera. Selama empat
tahun berturut-turut ia menjadi ketua PWI cabang Jakarta. Selain itu ia juga
giat dalam Papfias (Panitia Aksi Pemboikotan Film Amerika Serikat) yang
didalangi oleh PKI.
Meninggal dalam sepi
Semasa hidupnya, Frans Mendur pernah menjadi penjual rokok di
Surabaya. Di RS Sumber Waras Jakarta pada tanggal 24 April 1971, fotografer
pengabadi proklamasi kemerdekaan RI ini meninggal dalam sepi. Alex Mendur tutup
usia pada tahun 1984 juga dalam keadaan serupa. Hingga tutup usia, kakak-beradik
Frans dan Alex Mendur tercatat belum pernah menerima penghargaan atas
sumbangsih mereka pada negara ini. Konon, mereka berdua pun ditolak untuk
dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Baru pada 9 November 2009 Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono menganugerahi kedua fotografer bersejarah Indonesia
ini, Alexius Impurung Mendur dan Frans Soemarto Mendur, penghargaan Bintang
Jasa Utama.
Yang dapat
diteladani dari sosok mendur bersaudara
berani mengambil
resiko demi kepentingan RI masa mendatang, pantang menyerah karena tak gentar
walau dalam kepungan jepang.
Dokumen dapat dilihat di bawah ini atau dapat di download Disini
Comments
Post a Comment